penghematan PLTS

Dipublikasikan: Senin, 13 Oktrober 2025

Memahami Potensi dan Manfaat PLTS bagi Penghematan Energi

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) kini menjadi salah satu solusi utama untuk mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil sekaligus menekan biaya listrik [Sumber: ESDM]. Teknologi ini memanfaatkan energi matahari sebagai sumber energi terbarukan yang bersih, dapat diperbarui, dan efisien.

Sebelum berinvestasi, pengguna perlu memahami potensi penghematan yang dapat diperoleh dari penerapan sistem PLTS. Analisis ini mencakup perhitungan produksi energi, estimasi penghematan biaya listrik, serta waktu pengembalian modal (payback period).

Dasar Perhitungan Produksi Energi PLTS

Produksi energi dari sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dipengaruhi oleh tiga faktor utama:

  1. Kapasitas terpasang panel surya (Pₚᵥ) — dinyatakan dalam kilowatt-peak (kWp).

  2. Durasi penyinaran efektif (Hₛᵤₙ) — rata-rata jam matahari efektif per hari (sekitar 4–5 jam di wilayah Indonesia).

  3. Efisiensi sistem (η) — mencakup rugi-rugi pada inverter, kabel, suhu, dan shading, biasanya berkisar antara 70–80%.

Rumus umum:

Eₚₗₜₛ=Pₚᵥ×Hₛᵤₙ×η

Contoh perhitungan:
Sebuah sistem PLTS berkapasitas 5 kWp, dengan penyinaran rata-rata 4,5 jam per hari dan efisiensi 75%, akan menghasilkan:

Eₚₗₜₛ=5×4,5×0,75=16,9 kWh/hari

atau sekitar 506 kWh per bulan dan 6.075 kWh per tahun.

Menghitung Penghematan Biaya Listrik

Energi listrik yang dihasilkan oleh sistem PLTS digunakan untuk menggantikan sebagian konsumsi listrik dari PLN. Besarnya penghematan tahunan dapat dihitung dengan rumus berikut:

Penghematan=Eₚₗₜₛ×Tₗᵢₛₜᵣᵢₖ

dengan:

  • Eₚₗₜₛ = energi listrik yang dihasilkan PLTS (kWh/tahun)

  • Tₗᵢₛₜᵣᵢₖ = tarif dasar listrik (Rp/kWh)

Contoh perhitungan:
Jika tarif listrik sebesar Rp 1.699,53/kWh, dan sistem PLTS menghasilkan 6.075 kWh per tahun, maka:

Penghematan tahunan=6.075×1.699,53=Rp 10.324.644

Dengan demikian, sistem PLTS tersebut dapat menghemat biaya listrik sekitar Rp 10,3 juta per tahun.

Analisis Investasi dan Waktu Balik Modal (Payback Period)

Waktu balik modal (Break Even Point / BEP) menunjukkan berapa lama investasi PLTS akan kembali melalui penghematan biaya listrik. Rumus perhitungannya adalah:

BEP=Biaya Investasi/Penghematan Tahunan

Contoh perhitungan:

  • Investasi awal: Rp 75.000.000,- (instalasi PLTS 6 kWp)

  • Penghematan tahunan: Rp 12.848.446,-

BEP=75.000.000/12.848.446=5,8 tahun

Dengan umur sistem sekitar 25 tahun, pengguna masih dapat menikmati listrik “gratis” selama ±19 tahun setelah mencapai titik balik modal.

Studi Kasus: Perbandingan Tiga Instalasi PLTS On-Grid

Tabel berikut menampilkan data aktual dari tiga proyek PLTS on-grid dengan kapasitas menengah hingga besar.

Beberapa temuan utama dari studi kasus tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Rata-rata investasi sistem PLTS on-grid berada di kisaran Rp 10–12,5 juta per kWp. Nilai ini dipengaruhi oleh jenis panel surya, tipe inverter, serta lokasi instalasi (site).

  2. Produksi energi tahunan berkisar antara 1.200–1.300 kWh per kWp, tergantung kondisi penyinaran dan efisiensi sistem.

  3. Waktu balik modal (BEP) umumnya berada pada rentang 5–7 tahun, dipengaruhi oleh tarif listrik dan tingkat efisiensi sistem.

Untuk memperkirakan skala ekonomi sistem PLTS pada segmen rumah tangga dan usaha kecil, dapat dilihat pada tabel berikut:

Kapasitas Sistem Estimasi Biaya Biaya per Watt-peak (Wp) Potensi Penghematan Listrik PLN per Bulan Payback Period
2 kWp Rp 28 – 35 juta Rp 14.000 – 18.000/Wp Rp 310.000 – 350.000 6 – 7 tahun
3 kWp Rp 39 – 45 juta Rp 13.000 – 15.000/Wp Rp 450.000 – 550.000  5 – 7 tahun
5 kWp Rp 63 – 70 juta Rp 12.500 – 14.000/Wp Rp 750.000 – 900.000 5 – 6 tahun
10 kWp Rp 110 – 125 juta Rp 11.000 – 12.500/Wp Rp 1,6 juta – 1,8 juta 5 – 6 tahun

Catatan:

  • Biaya dapat bervariasi tergantung pada merek panel surya, jenis inverter, lokasi pemasangan, serta tingkat efisiensi sistem.

  • Semakin besar kapasitas sistem, biaya per Watt-peak cenderung lebih rendah karena adanya skala ekonomi.

Analisis Tren

Berdasarkan data pada tabel sebelumnya, dapat disimpulkan beberapa tren utama sebagai berikut:

  1. Efisiensi biaya meningkat seiring kapasitas sistem.
    Semakin besar kapasitas PLTS yang dipasang, biaya investasi per kWp menjadi lebih rendah karena efisiensi dalam pembelian dan instalasi komponen.

  2. Sistem berkapasitas 10–20 kWp memiliki waktu balik modal lebih cepat.
    Hal ini disebabkan oleh adanya skala ekonomi yang membuat biaya per Watt-peak lebih efisien dan penghematan listrik per bulan lebih besar.

  3. Sistem kecil (<5 kWp) ideal untuk rumah tangga, sedangkan sistem menengah (>10 kWp) lebih cocok untuk usaha kecil atau fasilitas publik.
    Pembagian ini membantu menentukan strategi investasi yang sesuai dengan kebutuhan energi dan kemampuan finansial pengguna.

Faktor yang Mempengaruhi Besarnya Penghematan

Besarnya penghematan yang dihasilkan dari sistem PLTS dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut:

  1. Orientasi dan sudut kemiringan panel surya.
    Posisi panel paling optimal jika menghadap utara (untuk wilayah Indonesia) dengan sudut kemiringan menyesuaikan lintang lokasi agar penyinaran maksimal sepanjang tahun.

  2. Tingkat iradiasi matahari.
    Semakin tinggi rata-rata jam penyinaran efektif, semakin besar pula energi listrik yang dapat dihasilkan oleh sistem PLTS.

  3. Kualitas komponen sistem.
    Komponen seperti inverter, kabel, dan modul PV berperan penting dalam menjaga efisiensi konversi energi dan meminimalkan rugi-rugi daya.

  4. Perawatan dan kebersihan panel.
    Debu, kotoran, atau lumut pada permukaan panel dapat mengurangi output energi hingga 10%, sehingga pembersihan rutin menjadi hal yang penting.

  5. Skema koneksi ke jaringan listrik (net metering).
    Sistem ini memungkinkan energi listrik berlebih dari PLTS dikirim kembali ke jaringan PLN, sehingga pengguna memperoleh kredit energi yang dapat mengurangi tagihan listrik bulanan.

Kesimpulan: PLTS, Investasi Cerdas dan Ramah Lingkungan

Dari hasil perhitungan dan studi kasus, dapat disimpulkan bahwa investasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) memberikan manfaat ekonomi sekaligus lingkungan yang signifikan. Dengan investasi sekitar Rp 10–12,5 juta per kWp, sistem PLTS mampu menghasilkan energi sebesar 1.200–1.300 kWh per tahun per kWp, dengan potensi penghematan sekitar Rp 150.000–180.000 per kWp per bulan.

Sistem PLTS on-grid umumnya mencapai balik modal (payback period) dalam waktu 5–7 tahun dan tetap beroperasi hingga 25 tahun. Dengan demikian, total penghematan selama umur sistem dapat mencapai tiga hingga empat kali lipat dari biaya investasi awal.

Selain manfaat ekonomi, penerapan PLTS juga berkontribusi terhadap pengurangan emisi karbon sekitar 0,85 kg CO₂ per kWh, menjadikannya langkah nyata menuju transisi energi bersih dan berkelanjutan.

Solusi PLTS Terintegrasi dari Horizon Teknologi

Sebagai mitra terpercaya di bidang energi terbarukan, Horizon Teknologi menghadirkan solusi PLTS terintegrasi — mencakup sistem on-grid, off-grid, dan hybrid. Melalui layanan EPC (Engineering, Procurement, and Construction) yang profesional, Horizon Teknologi memastikan setiap proyek dirancang dengan efisiensi tinggi, kinerja optimal, dan berorientasi pada keberlanjutan.

Dengan dukungan teknis yang andal serta komitmen terhadap kualitas, Horizon Teknologi siap membantu Anda mewujudkan kemandirian energi melalui pemanfaatan sinar matahari — solusi yang hemat, bersih, dan berkelanjutan.

Untuk konsultasi lebih lanjut, silakan menghubungi tim kami melalui kontak resmi Horizon Teknologi.
Terima kasih atas kepercayaan Anda.