Dipublikasikan: 18 Juli 2025

Dalam beberapa tahun terakhir, pemanfaatan energi terbarukan semakin mendapat perhatian. Panel surya menjadi salah satu solusi ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan listrik. Namun, meskipun teknologinya terus berkembang dan terbukti efektif di berbagai negara, masih banyak mitos yang beredar di masyarakat. Mitos-mitos ini kerap menjadi hambatan, khususnya bagi rumah tangga dan pelaku usaha kecil. Oleh karena itu, penting untuk meluruskan informasi yang keliru dengan menyajikan fakta berdasarkan data dan perkembangan teknologi terkini. Kami merangkum beberapa mitos dan fakta seputar panel surya yang paling umum untuk membantu Anda memahami teknologi ini secara lebih tepat.

Mitos dan Fakta Seputar Panel Surya

  1. Mitos: Panel surya hanya berfungsi saat cuaca cerah atau panas.

    Fakta: Panel surya tetap menghasilkan listrik meskipun saat cuaca mendung atau hujan. Panel surya (fotovoltaik) mengubah cahaya matahari (foton) menjadi listrik, bukan panas. Menurut IEA (International Energy Agency), panel modern tetap bekerja walau dalam kondisi pencahayaan rendah. Artinya, selama masih ada sinar matahari—meskipun tersebar atau terhalang awan—panel surya tetap dapat bekerja, hanya saja efisiensinya lebih rendah dibandingkan saat cuaca cerah.

    Pada cuaca mendung, panel surya umumnya masih dapat menghasilkan 10–25% dari kapasitas maksimumnya, tergantung pada jenis panel dan kondisi cuaca. Panel berteknologi tinggi seperti monocrystalline cenderung lebih efisien dalam kondisi cahaya rendah.

    Panel surya saat cuaca mendung

    Panel surya saat cuaca cerah

  2. Mitos: Energi surya terlalu mahal untuk dipasang.

    Fakta: Biaya pemasangan sistem panel surya telah turun drastis dalam 10 tahun terakhir dan kini menjadi jauh lebih terjangkau, terutama jika dihitung dalam jangka panjang. Rata-rata payback period dari instalasi PLTS sistem on-grid berkisar antara 5 hingga 7 tahun, dengan masa pakai mencapai 25 tahun. Jadi, selama masa pakai tersebut, kita dapat menikmati keuntungan dari penghematan listrik yang dihasilkan panel surya.

  3. Mitos: Panel surya membutuhkan perawatan yang rumit.

    Fakta: Panel surya tidak memiliki bagian yang bergerak sehingga risiko kerusakan mekanis sangat rendah. Panel surya berkualitas umumnya memiliki masa garansi produk selama 10–12 tahun dan garansi performa hingga 25 tahun (masih mampu menghasilkan ≥80% daya setelah 25 tahun). Panel surya dirancang untuk bertahan dalam berbagai kondisi cuaca, termasuk panas, hujan, dan angin kencang.

    Perawatan utamanya hanya meliputi hal-hal berikut:

    1. Membersihkan debu, daun, atau kotoran yang menempel di permukaan panel (cukup disiram air atau dilap dengan kain lembut satu hingga dua bulan sekali, tergantung lokasi).

    2. Memastikan tidak ada bayangan dari pohon atau bangunan yang menghalangi sinar matahari.

    3. Melakukan pengecekan sistem inverter (komponen elektronik) secara berkala—biasanya cukup satu hingga dua kali dalam setahun.

  4. Mitos: Panel surya bisa membuat bangunan atau rumah menjadi panas.

    Fakta: Justru sebaliknya, panel surya yang dipasang di atap dapat mengurangi panas yang masuk ke dalam rumah karena menghalangi radiasi matahari secara langsung ke atap. Panel surya bekerja dengan menyerap cahaya matahari (bukan panasnya) dan mengubahnya menjadi listrik. Sebagian besar energi matahari yang biasanya langsung menimpa atap akan terlebih dahulu diserap oleh panel, sehingga mengurangi panas yang mencapai atap rumah.

    Teras kaca dengan atap panel surya: sejuk dan hemat energi.

  5. Mitos: Pembuatan panel surya dianggap lebih merusak lingkungan daripada manfaat yang diberikannya.

    Fakta: Memang ada emisi dan konsumsi energi dalam proses produksi panel surya, tetapi jejak karbon ini umumnya “terbayar” dalam satu hingga tiga tahun operasional. Setelah itu, panel akan terus menghasilkan energi bersih selama 25 hingga 30 tahun atau lebih.

  6. Mitos: Semua rumah dapat langsung memasang panel surya tanpa mempertimbangkan aspek teknis.

    Fakta: Meskipun panel surya dapat diterapkan pada berbagai jenis bangunan, tidak semua rumah bisa langsung memasangnya tanpa pertimbangan teknis. Ada beberapa faktor penting yang perlu dianalisis agar sistem berfungsi secara optimal dan aman. Mulai dari arah dan kemiringan atap, bayangan dari pohon atau bangunan tetangga, kekuatan struktur atap, kebutuhan daya harian, hingga aspek keselamatan dalam instalasi dan kelistrikan.

    Cold Storage Mobile Tenaga Surya: Solusi energi efisien melalui perencanaan teknis yang matang.

  7. Mitos: Tidak dapat menggunakan listrik PLN jika sudah menggunakan panel surya.

    Fakta: Ini adalah mitos umum. Sistem panel surya yang paling banyak digunakan saat ini adalah sistem on-grid, yang terhubung langsung dengan jaringan listrik PLN. Panel surya dan listrik PLN dapat bekerja bersama-sama untuk menyediakan pasokan listrik yang lebih efisien, hemat, dan berkelanjutan. Jadi, rumah atau bangunan tetap dapat menggunakan listrik dari PLN saat produksi panel surya tidak mencukupi.

Penutup: Solusi Nyata dari Mitos ke Aksi

Horizon Teknologi merupakan salah satu perusahaan di bidang energi terbarukan (EBT), khususnya energi surya. Apabila Anda sedang mempertimbangkan penggunaan energi surya, kami siap membantu dalam instalasi PLTS yang dirancang aman, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan Anda. Dengan pengalaman lebih dari tujuh tahun, kami telah melayani berbagai proyek energi terbarukan di seluruh Indonesia, mulai dari rumah tangga, perkantoran, hingga fasilitas industri. Hubungi kami untuk konsultasi lebih lanjut dan dapatkan solusi energi terbarukan yang tepat untuk Anda.